Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

Jumat, 28 Juni 2013

Akhir Zaman | Hadits Tentang Akhir Zaman | Apa itu Akhir Zaman ?

Bismillah, Alhamdulillah, sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, amma ba’ad...dewasa ini kita sering mendengar kata-kata Akhir Zaman | Hadits Tentang Akhir Zaman | Apa itu Akhir Zaman ?

Hadits dari Rosululloh Sholallohu’alaihi Wassalam mengenai akhir zaman

Islam yang benar malah menjadi asing

Dari Abu Hurairah Rodiallohu’anhu,  dia berkata, Bersabda Rosululloh Shallallohu 'alaihi wassallam, “Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula,  maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR. Muslim)

Akhir Zaman | Hadits Tentang Akhir Zaman | Apa itu Akhir Zaman | Pendidikan Islam
Pendidikan IslamAkhir Zaman
Keterangan  : Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang komitmen dengan Islam dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya

Di jaman sekarang ini sangat terlihat sekali perbedaan antara amal agama dengan urusan muamalah, oleh karena mereka memisahkan antara urusan agama dengan urusan penting yaitu bermuamalah, mengatur ketatanegaraan dengan islami, dengan cara yang diridhoi oleh Alloh Azza wa Jalla.

Padahal urusa itu akan menjadi ibadah kalau kita niatkan karena Alloh Azza wa Jalla dan melakukannya sesuai syariat Alloh, bahkan sampai ada kata-kata yang sering keluar kalau kita menjunjung tinggi amal agama kita, antara alin seperti ini  : “kalau mau ibadah di masjid saja” dan banyak lagi kata-kata yang kurang pantas jika itu diucapkan oleh seorang muslim, karena setiap perbuatan itu dilihat dari niatnya. Jika dia niat ibadah pastilah harus menggunakan cara Alloh yang telah dicontohkan oleh Rosululloh dan jika dia tidak meniatkan karena Alloh pasti akan terjadi hal yang sangat buruk, contoh  :

Berdagang mengurangi timbangan
Berjanji tidak ada niat untuk menepatinya
Berhutang tidak ada niat untuk membayarnya
Jika menjadi pejabat mencuri uang rakyat (tidak amanah)
Jika dililit perkara akan menyuap
Dan masih banyak sebagainya, itu dikarenakan ibadah tidak ada sangkut pautnya dengan perkara dunia

Padahal islam telah sempurna, dan segala sesuatu sudah diatur di dalam islam, mulai berpakaian sampai hal yang kecil sekalipun, masuk ruangan (kamar kecil atau rumah). Islam jelas-jelas sudah memberikan contoh yang baik dan cara-caranya.

Kenapa hal seperti itu harus kita ingkari ?

Dimakah iman kita kalau kita mengaku beriman ?

Ada suatu ucapan dari umat selain islam yang mengarah kepada kita

“orang islam itu kebangetan kalau sampai tidak masuk surga”Loh kenapa ?
“islam itu mulai dari hal yang terkecil sampai yang terbesar sudah diatur dan dicontohkan”, maka kebangetan sekali jika mereka sampai tidak masuk surga.Sambil tersenyum mereka berkata “benar juga ya...hahaha”


Nah, setelah kita mendengar ucapan yang seperti itu apa kita tinggal diam ? sampai kapan kita seperti ini ? selayaknya kita umat islam yang mengaku Ahlu Sunnah itu senantiasa berpegang kepada kitab Alloh dan Hadits Nabi Muhammad dalam memecahkan setiap perkara. Kami rasa sampai disini artikel kali ini semoga bermanfaat | Akhir Zaman | Hadits Tentang Akhir Zaman | Apa itu Akhir Zaman ?

Selasa, 11 Juni 2013

Kisah Inspirasi Muslim SEORANG WANITA DAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL

Bismillah, Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, amma ba’du...pada artikel saat ini kami sengaja posting artikel  Kisah Inspirasi Muslim SEORANG WANITA DAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL.
Pendidikan Islam

Suatu ketika ada seorang  wanita muslimah meminta fatwa beliau mengenai pengalaman yang baru saja dialami. Wanita itu bercerita, “Wahai pelita umat islam, sesungguhnya saya ini perempuan miskin, saking melaratnya saya, sampai lampu untuk menerangi rumahpun saya tidak memilikinya. Dikarenakan pada siang hari, saya harus mengurus keluargaku, maka saya mencari makan untuk diriku sekeluarga pada malam hari dengan merajut benang. Pekerjaan tersebut biasa saya lakukan pada malam terang bulan. Akan tetapi, suatu ketika lewatlah di depan rumahku rombongan pasukan pemerintah pada malam hari dengan membawa lampu-lampu yang banyak terang-benderang. Maka, ketika rombongan itu melewati jalan selama sebagian mereka ada yang berdiri  di tempat tersebut kesempatan itu saya gunakan untuk memintal beberapa lembar kapas. Yang saya ingni tanyakan, apakah harga benang yang saya pintal dengan cahaya lampu milik negara itu halal bagi saya atau tidak ?”

Dengan rasa penuh kekaguman Imam Ahmad bertanya, “Siapakah anda ini ? yang menaruh perhatian terhadap agama sedemikian hebatnya di zaman sekarang, ketika masyarakat islam telah dikuasai oleh kelalaian dan rasa tamak terhadap harta ?”

Perepuan itu menjawab, “saya adalah saudara perempuan Basyar Al Hafi Rahimahulloh.” Jawaban itu telah membuat Ahmad bin Hambal menangis tersedu-sedu. Basyar Al Hafi Rohimahulloh adalah seorang nama gubernur yang shaleh dan seorang mustasyawir yang berhati lurus. Untuk beberapa saat Imam Ahmad belum menjawab pertanyaan wanita tersebut. Karena beliau sedang berdo’a dan memohon rahmat atas gubernur yang shaleh itu. Setelah itu berulah ia menjawab, “sesungguhnya, kain cadar yang menutupi wajah anda adalah lebih baik dari pada sorban-sorban kami. Sesungguhnya kmai-kami tidak patut jika dibandingkan dengan orang-orang tua yang telah mendahului kita. Ya sayidati, sedangkan engkau ini demikian tinggi rasa taqwa dan rasa takutnya kepada Allooh Azza wa Jalla, tidaklah halal bagi anda uang penjualan hasil kain tersebut.”

Mudah-mudahan kita bisa mengilhami dari siroh di atas, di jaman yang sudah rusak ini. Dimana umat islam sudah tidak perduli dengan harta yang diperolehnya, baik halal ataupun haram. Yang penting bagi mereka adalah bisa mendapatkan dan bisa mengumpulkan harta hingga tak terhingga, padahal harta tersebut tidak mungkin dia peroleh. Di dunia ini semua serba terbatas, tidak akan kita mendapatkan harta yang tidak akan habis, ingin hari kelak dimana emas dan dirham sudah tidak berlaku, hanya amal kita yang dihitung. Kapan kita sudah beramal ? Apakah amal kita sudah diterima ? apakah kita menafkahi keluarga kita dengan harta yang halal ? atau kah dengan yang haram ? sudahkan kita tinggalkan riba ? disaat mudahnya mendapatkan pinjaman riba. Dan banyak lagi persoalan dunia yang haram. Mudah-mudahan kita diberi hidayah dan taufik, aamiin...sehingga senantiasa lurus dan istiqomah di dalam jalan Agama yang diridhoinya, yaitu islam. 

Cukup sekian pembahasan Kisah Inspirasi Muslim SEORANG WANITA DAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL, mudah-mudahan kisah di atas bisa menjadikan kita sadar dan semakin tinggi taqwanya kepada Allooh Azza wa Jalla, aamiin...

Selasa, 04 Juni 2013

Fadhilah Istri Berhemat Terhadap Nafkah Suami

Berhemat, Nafkah Suamim Berhemat terhadap Nafkah Suami
Pendidikan Islam
Bismillah, Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, amma ba’du...fadhilahistri berhemat terhadap nafkah suami perlu dan sangat dianjurkan.

Rosululloh bersabda, “para wanita quraisy adalah wanita yang terbaik. Mereka naik unta. Menyayangi anak ketika kecil, dan menjaga suami, serta harta yang dimiliki.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Beliau menegaskan, “wanita yang terbaik adalah yang paling sedikit mengeluarkan uang.” (Al Mustadrak : II/532)

Wanita yang sholihah adalah wanita yang pandai menjalankan serta mengatur perekonomian keluarga, yaitu dengan berhemat dan menggunakannya sesuai dengan keperluan. Syaikh Abdul Halim Hamid mengatakan bahwa itulah wanita yang membahagiakan suami dengan menjaga harta dan mengatur segenap urusan keluarga, tidak boros, dan tidak memboroskan uang tanpa guna dalam belanja.

Alloh Azza wa Jalla mencela sifat seperti itu dalam firman-Nya, “Janganlah berlaku tabdzir (sia-sia), karena orang yang menyia-nyiakan (harta) itu teman-teman syetan.” (Al-Isra ayat 26-27).Rosululloh bersabda, “ Ambillah dari harta suamimu dengan cara yang baik sekedar cukup untuk dirimu dan anakmu.” (Bukhori, Muslim)

Dewasa ini banyak sekali artis, wanita yang menghambur-hamburkan uang untuk berbelanja, dan bergaya hidup mewah, sungguh berseberangan dengan perintah Dzat yang tlah memberi aturan dalam hidup kita, mudah-mudahan mereka membaca dan bisa berubah. Selayaknya uang lebih digunakan untuk membiayai fakir miskin, anak yatim, janda, dan untuk beramal sholih lainnya.

Mudah-mudahan artikel Fadhilah Istri Berhemat TerhadapNafkah Suami bermanfaat bagi pembaca blog ini. Aamiin...adapun artikel bersyukur terhadap nafkah suami dirasa perlu untuk anda baca.

Senin, 03 Juni 2013

Bersyukur Terhadap Nafkah Suami

Bismillah Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, amma ba’du...dewasa ini banyak sekali orang yang merasa kurang dengan nafkahnya sendiri, baik itu suami ataupun istri, itu karena rasa bersyukur yang sangat kurang, hidup di dunia ingin berfoya-foya, bersenang-senang, bermewah-mewah, padahal rezeki sudah Alloh tetapkan sejak kita berada di dalam kandungan ibu kita. Oleh karena itu penulis ingin menulis berkenaan dengan bersyukur terhadap nafkah suami.
pendidikan islam, bersyukur terhadap nafkah suami, nafkah suami, syukur terhadap nafkah suami

Seorang wanita yang sholihah meyakini bahwa nafkah suami merupakan salah satu sebab pintu rezeki baginya, dan sumber yang aslinya adalah dari khazanah Alloh Azza wa Jalla. Dengan demikian nafkah tersebut dirasakan sebagai amanah yang harus digunakan sebagaimana mestinya. Rosululloh Sholallohu’alaihi Wassalam bersabda, “Alloh menciptakan 70.000 (tujuh puluh ribu) malaikat di langit dunia, mereka mengutuk setiap wanita yang mengkhianati harta suaminya. Dan mereka (istri-istri) akan berkumpul pada hari kiamat dengan para tukang sihir dan dukun peramal, sekalipun ia menghabiskan umurnya untuk berkhidmat kepada suaminya.”

Selanjutnya ada beberapa hal yang hendaknya ditanamkan pada seorang wanita shalihah terhadap nafkah dari suaminya, yaitu  bersyukur.

Alloh berfirman, “sesungguhnya jika kalian bersyukur, maka pasti akan Aku tambah kepada kalian (nikmat-Ku). Dan sungguh jika kalian kufur (dengan nikmat-Ku) niscaya adzab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim ayat 7).

Nabi Sholallohu’alaihi Wassalam bersabda, “sesungguhnya orang-orang yang fasik itu penghuni neraka. “Para sahabat bertanya, “Ya Rosulillah, siapa mereka ?” Jawab beliau, “Para wanita, “tanya mereka lagi, “bukankah ibu, saudara perempuan, dan istri-istri kami adalah wanita ?” Nabi Sholallohu’alaihi Wassalam menjawab, “Demikianlah ! bukankah mereka itu tidak pernah bersyukur apabila diberi sesuatu dan jika ditimpa kesulitan tidak bisa bersabar ?” (HR. Thabrani).

Rosulillah Sholallohu’alaihi Wassalam bersabda, “Kusaksikan neraka, dan kulihat penghuni kebanyakan wanita.” Mereka bertanya, “Mengapa, Ya Rosulillah ?” Jawab beliau, “karena kekufurannya.” Tanya mereka, “apakah kufur kepada Alloh.” Jawab beliau, “mereka mengingkari kebaikan. Ketika kamu berbuat baik kepada salah satu dari mereka sepanjang tahun, kemudian mereka melihat satu kekurangan pada dirimu, ia seolah-olah tidak melihat kebaikan sedikitpun pada dirimu.” (mutafaqun ‘alaih).


Rahasia syukur adalah dapat melipat gandakan nikmat yang telah ada. Cara yang paling mudah untuk mendapatkan keuntungan dari harta kita adalah senantiasa mensyukuri apapun yang menjadi ketentuan kita, baik dalam masalah rezeki, keluarga, atau lainnya.

Demikian artikel tentang bersyukur terhadap nafkah suami, semoga bermanfaat terutama bagi kaum wanita...aamiin...