Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

Jumat, 22 November 2013

( AKHIR ZAMAN ) SEMAKIN BANYAK HADIST TANDA KIAMAT TELAH TERBUKTI

( AKHIR ZAMAN ) SEMAKIN BANYAK HADIST TANDA KIAMAT TELAH TERBUKTI - ( Ulama yang haq tidak dihiraukan ) Dari Sahl bin Saad as-Sa 'idi Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Ya Allah! Jangan Engkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada fasiqnya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada fasihnya)." (HR. Ahmad).


( Islam tinggal nama dan tulisannya saja )

Dari Ali bin Abi Thalib Ra. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.: "Sudah hampir tiba suatu zaman, kala itu tidak ada lagi dari Islam kecuali hanya namanya, dan tidak ada dari Al-Qur'an keeuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka fitnah itu akan kembali ." (HR. al-Baihaqi).

( Kemaksiatan Bertambah )

Dari Ali bin Abi Thalib Ra. dikatakannya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila umatku telah melakukan limabelas perkara, maka bala' pasti akan turun kepada mereka, yaitu:
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan
3. Zakat dijadikan hutang
4. Suami memperturutkan kemauan isteri
5. Anak durhaka terhadap ibunya
6. Sedangkan ia berbuat baik dengan temannya
7. Dia menjauhkan diri dari ayahnya
8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya
11. Khamar (arak) sudah diminum di segenap tempat
12. Kain sutera banyak dipakai ( oleh kaum lelaki )
13. Para biduanita disanjung-sanjung
14. Musik banyak dimainkan
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat) Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi ataupun mereka akan diubah menjadi makhluk lain." (HR.Tirmizi)

( Berbangga dengan kemegahan Masjid saja )

Dari Anas bin Malik Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak terjadi hari qiamat sehingga umatku bermegah -megahan dengan bangunan masjid." (HR. Abu Daud).

Keterangan Di antara tanda dekatnya hari qiamat ialah Umat Islam bangga dan bermegah-megahan dengan bangunan masjidnya. Di antara mereka bangga dan merasa megah dengan keistimewaan bangunannya. Perhatian mereka hanya kepada keindahan masjid saja, tidak kepada pengisian masjid dengan ibadah dan shalat berjamaah.

( Banyaknya Ujian keimanan )

Dari Abu Hurairah Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian di waktu sore dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu sore, kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia ", (HR. Muslim).

Keterangan Hadits ini menerangkan kepada kita betapa dahsyat dan hebatnya ujian terhadap iman seseorang di akhir zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir di waktu sore. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di waktu sore. Tiba-tiba besok paginya telah menjadi kafir. Begitu cepat perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari saja, sehingga banyak orang yang menggadaikan imannya karena hanya hendak mendapatkan sedikit harta benda dunia.

( Orang Beragama yang Benar terkucilkan )

Dari Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: ''Akan datang pada manusia suatu zaman saat itu orang yang berpegang teguh (sabar) di an tara mereka kepada agamanya laksana orang yang memegang bara api. (HR. Tirmidzi).

Keterangan Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sang at menggugat iman sehingga siapa saja yang hendak mengamalkan ajaran agamanya dia pasti menghadapi kesulitan dan tantangan yang sangat hebat. Kalau dia tidak bersungguh-sungguh, pasti agamanya akan terlepas dari genggamannya. Ini disebabkan keadaan sekelilingnya tidak mendorong untuk menunaikan kewajiban agamanya, bahkan apa yang ada di sekelilingnya mendorong untuk berbuat kemaksiatan yang dapat meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang menyebabkan kefasikan.

( Menamakan indah pada barang2 maksiat )

Dari Abu Malik Al-Asy'ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka meminum) sambi! diiringi dengan alunan musik dan suara biduanita. Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa) dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengubah mereka menjadi kera atau babi." (HR. Ibnu Majah). 

( Waktu terasa pendek )

Dari Anas bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api. " ( sebentar saja, hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi).

( Aurat Dibuka massal, keharaman menjadi mode dan gaya )

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,. ''Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, keduanya belum pemah aku lihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok waktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan bonggol (ponok unta yang condong). Kedua golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya. Sesungguhnya bau harum sorga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang sangat jauh, (HR. Muslim).

( Islam yang benar malah menjadi asing )

Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; "Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR. Muslim).

Keterangan Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya

( Meniru Yahudi dan Nasrani )

Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka". Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka). (HR. Muslim).

Keterangan Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lobang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka.

( Islam dikerubungi musuh-musuhnya ) 

Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya, "Apakah karena kami sedikit pada hari itu?" Nabi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan'. Seorang sahabat bertanya: "Apakah 'wahan' itu, hai Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan takut mati". (HR. Abu Daud).

Kamis, 21 November 2013

Tentang Hari Kiamat dan Hisab

Bismillah, Alhamdulillah, Sholawat dan Salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Sholallohualaihi Wassalam, amma ba'du...

1. Seorang Arab Badui bertanya, “Kapankah tibanya kiamat ?”
Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam lalu menjawab, “Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.”
Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah ?”
Rasulullah menjawab, “Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR. Bukhari)


2. Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta benda dunia. (HR. Abu Dawud)


3. Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)


4. Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini.”
(Maksudnya, dia ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya). (HR. Bukhari)


5. Belum akan terjadi kiamat sehingga anak selalu menjengkelkan kedua orang tuanya, banjir di musim kemarau, kaum penjahat melimpah, orang-orang terhormat (mulia) menjadi langka, anak-anak muda berani menentang orang tua serta orang jahat dan hina berani melawan yang terhormat dan mulia. (HR. Asysyihaab)


6. Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut : “Allah, Allah.” (HR. Muslim)


7. Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Bukhari)


8. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan memperindah masjid-masjid. (HR. Abu Dawud)


9. Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria. (HR. Bukhari)


10. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba- lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)


11. Belum akan tiba kiamat sehingga merajalela ‘Alharju’.
Para sahabat lalu bertanya, “Apa itu ‘Alharju’, ya Rasulullah ?”
Lalu beliau menjawab,”Pembunuhan… pembunuhan…” (HR. Ahmad)


12. Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


13. Belum akan tiba kiamat sehingga harta banyak dan melimpah, dan orang ke luar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada yang mau menerimanya, dan negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau dengan sungai-sungai mengalir. (HR. Muslim)


14. Tibanya kiamat atas makhluk-makhluk yang jahat. (HR. Muslim)
Penjelasan :
Artinya : Saat kiamat tiba, tidak ada lagi orang yang beriman. Jadi yang ditimpa azab kiamat ialah orang-orang yang jahat.


15. Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api. (HR. Tirmidzi)
Penjelasan : Jika kiamat tiba maka rotasi bumi makin cepat. Kalau rotasi sekarang 1000 mil per jam, maka dapat diperkirakan pada hari kiamat tujuh kali atau dua belas kali bahkan lebih.


16. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba kiamat melainkan telah merata dan merajalela dengan terang-terangan segala perbuatan mesum dan keji, pemutusan hubungan kekeluargaan, beretika (berakhlak) buruk dengan tetangga, orang yang jujur (amanat) dituduh berkhianat, dan orang yang khianat diberi amanat (dipercaya). (HR. Al Hakim)


17. Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan orang-orang Yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan.
Lalu batu dan pohon-pohon berkata, “Wahai kaum muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia.” Kecuali pohon “Gharqad” yang tumbuh di Baitil Maqdis. Itu adalah pohon orang-orang Yahudi. (HR. Ahmad)


18. Orang-orang ahli (Laa ilaaha illallah) tidak akan mengalami kesepian tatkala wafat, saat di kuburan dan ketika dibangkitkan. Seolah-olah aku melihat mereka ketika dibangkitkan (pada tiupan sangkakala yang kedua).
Mereka sedang menyingkirkan tanah (pasir) dari kepala mereka seraya berkata, “Alhamdulillah, yang telah menghilangkan duka-cita dari kami.” (HR. Abu Ya’la)


19. Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang bulat dan tidak dikhitan.
Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan saling melihat (aurat) yang lain ?”
Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam menjawab, “Pada saat itu segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan (mengindahkan) hal itu.” (Mutafaq’alaih)


20. Didatangkan kebaikan-kebaikan (pahala) dan kejahatan-kejahatan (dosa) seorang hamba, lalu saling mengikis dan bila masih tersisa kebaikan (pahala) itu Allah akan melapangkannya untuk masuk surga. (HR. Bukhari)


21. Seorang anak Adam sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan ditanya tentang empat perkara : (1) Tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya;
(2) Tentang masa mudanya, apa yang telah dilakukannya;
(3) Tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan dalam hal apa dia membelanjakannya dan
(4) tentang ilmunya, mana yang dia amalkan. (HR. Ahmad)


22. Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya. Seorang sahabat lantas bertanya tentang sabda tersebut, “Termasuk engkau juga, ya Rasulullah ?”
Rasulullah lalu menjawab, “Ya, aku juga, kecuali dikarunia Allah dengan rahmat-Nya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yang benar (baik).” (HR. Bukhari dan Muslim)


23. Yang pertama diadili antara manusia pada hari kiamat ialah kasus pembunuhan. (HR. Muslim)

Sumber : 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Jumat, 28 Juni 2013

Akhir Zaman | Hadits Tentang Akhir Zaman | Apa itu Akhir Zaman ?

Bismillah, Alhamdulillah, sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, amma ba’ad...dewasa ini kita sering mendengar kata-kata Akhir Zaman | Hadits Tentang Akhir Zaman | Apa itu Akhir Zaman ?

Hadits dari Rosululloh Sholallohu’alaihi Wassalam mengenai akhir zaman

Islam yang benar malah menjadi asing

Dari Abu Hurairah Rodiallohu’anhu,  dia berkata, Bersabda Rosululloh Shallallohu 'alaihi wassallam, “Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula,  maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR. Muslim)

Akhir Zaman | Hadits Tentang Akhir Zaman | Apa itu Akhir Zaman | Pendidikan Islam
Pendidikan IslamAkhir Zaman
Keterangan  : Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang komitmen dengan Islam dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya

Di jaman sekarang ini sangat terlihat sekali perbedaan antara amal agama dengan urusan muamalah, oleh karena mereka memisahkan antara urusan agama dengan urusan penting yaitu bermuamalah, mengatur ketatanegaraan dengan islami, dengan cara yang diridhoi oleh Alloh Azza wa Jalla.

Padahal urusa itu akan menjadi ibadah kalau kita niatkan karena Alloh Azza wa Jalla dan melakukannya sesuai syariat Alloh, bahkan sampai ada kata-kata yang sering keluar kalau kita menjunjung tinggi amal agama kita, antara alin seperti ini  : “kalau mau ibadah di masjid saja” dan banyak lagi kata-kata yang kurang pantas jika itu diucapkan oleh seorang muslim, karena setiap perbuatan itu dilihat dari niatnya. Jika dia niat ibadah pastilah harus menggunakan cara Alloh yang telah dicontohkan oleh Rosululloh dan jika dia tidak meniatkan karena Alloh pasti akan terjadi hal yang sangat buruk, contoh  :

Berdagang mengurangi timbangan
Berjanji tidak ada niat untuk menepatinya
Berhutang tidak ada niat untuk membayarnya
Jika menjadi pejabat mencuri uang rakyat (tidak amanah)
Jika dililit perkara akan menyuap
Dan masih banyak sebagainya, itu dikarenakan ibadah tidak ada sangkut pautnya dengan perkara dunia

Padahal islam telah sempurna, dan segala sesuatu sudah diatur di dalam islam, mulai berpakaian sampai hal yang kecil sekalipun, masuk ruangan (kamar kecil atau rumah). Islam jelas-jelas sudah memberikan contoh yang baik dan cara-caranya.

Kenapa hal seperti itu harus kita ingkari ?

Dimakah iman kita kalau kita mengaku beriman ?

Ada suatu ucapan dari umat selain islam yang mengarah kepada kita

“orang islam itu kebangetan kalau sampai tidak masuk surga”Loh kenapa ?
“islam itu mulai dari hal yang terkecil sampai yang terbesar sudah diatur dan dicontohkan”, maka kebangetan sekali jika mereka sampai tidak masuk surga.Sambil tersenyum mereka berkata “benar juga ya...hahaha”


Nah, setelah kita mendengar ucapan yang seperti itu apa kita tinggal diam ? sampai kapan kita seperti ini ? selayaknya kita umat islam yang mengaku Ahlu Sunnah itu senantiasa berpegang kepada kitab Alloh dan Hadits Nabi Muhammad dalam memecahkan setiap perkara. Kami rasa sampai disini artikel kali ini semoga bermanfaat | Akhir Zaman | Hadits Tentang Akhir Zaman | Apa itu Akhir Zaman ?

Selasa, 11 Juni 2013

Kisah Inspirasi Muslim SEORANG WANITA DAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL

Bismillah, Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, amma ba’du...pada artikel saat ini kami sengaja posting artikel  Kisah Inspirasi Muslim SEORANG WANITA DAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL.
Pendidikan Islam

Suatu ketika ada seorang  wanita muslimah meminta fatwa beliau mengenai pengalaman yang baru saja dialami. Wanita itu bercerita, “Wahai pelita umat islam, sesungguhnya saya ini perempuan miskin, saking melaratnya saya, sampai lampu untuk menerangi rumahpun saya tidak memilikinya. Dikarenakan pada siang hari, saya harus mengurus keluargaku, maka saya mencari makan untuk diriku sekeluarga pada malam hari dengan merajut benang. Pekerjaan tersebut biasa saya lakukan pada malam terang bulan. Akan tetapi, suatu ketika lewatlah di depan rumahku rombongan pasukan pemerintah pada malam hari dengan membawa lampu-lampu yang banyak terang-benderang. Maka, ketika rombongan itu melewati jalan selama sebagian mereka ada yang berdiri  di tempat tersebut kesempatan itu saya gunakan untuk memintal beberapa lembar kapas. Yang saya ingni tanyakan, apakah harga benang yang saya pintal dengan cahaya lampu milik negara itu halal bagi saya atau tidak ?”

Dengan rasa penuh kekaguman Imam Ahmad bertanya, “Siapakah anda ini ? yang menaruh perhatian terhadap agama sedemikian hebatnya di zaman sekarang, ketika masyarakat islam telah dikuasai oleh kelalaian dan rasa tamak terhadap harta ?”

Perepuan itu menjawab, “saya adalah saudara perempuan Basyar Al Hafi Rahimahulloh.” Jawaban itu telah membuat Ahmad bin Hambal menangis tersedu-sedu. Basyar Al Hafi Rohimahulloh adalah seorang nama gubernur yang shaleh dan seorang mustasyawir yang berhati lurus. Untuk beberapa saat Imam Ahmad belum menjawab pertanyaan wanita tersebut. Karena beliau sedang berdo’a dan memohon rahmat atas gubernur yang shaleh itu. Setelah itu berulah ia menjawab, “sesungguhnya, kain cadar yang menutupi wajah anda adalah lebih baik dari pada sorban-sorban kami. Sesungguhnya kmai-kami tidak patut jika dibandingkan dengan orang-orang tua yang telah mendahului kita. Ya sayidati, sedangkan engkau ini demikian tinggi rasa taqwa dan rasa takutnya kepada Allooh Azza wa Jalla, tidaklah halal bagi anda uang penjualan hasil kain tersebut.”

Mudah-mudahan kita bisa mengilhami dari siroh di atas, di jaman yang sudah rusak ini. Dimana umat islam sudah tidak perduli dengan harta yang diperolehnya, baik halal ataupun haram. Yang penting bagi mereka adalah bisa mendapatkan dan bisa mengumpulkan harta hingga tak terhingga, padahal harta tersebut tidak mungkin dia peroleh. Di dunia ini semua serba terbatas, tidak akan kita mendapatkan harta yang tidak akan habis, ingin hari kelak dimana emas dan dirham sudah tidak berlaku, hanya amal kita yang dihitung. Kapan kita sudah beramal ? Apakah amal kita sudah diterima ? apakah kita menafkahi keluarga kita dengan harta yang halal ? atau kah dengan yang haram ? sudahkan kita tinggalkan riba ? disaat mudahnya mendapatkan pinjaman riba. Dan banyak lagi persoalan dunia yang haram. Mudah-mudahan kita diberi hidayah dan taufik, aamiin...sehingga senantiasa lurus dan istiqomah di dalam jalan Agama yang diridhoinya, yaitu islam. 

Cukup sekian pembahasan Kisah Inspirasi Muslim SEORANG WANITA DAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL, mudah-mudahan kisah di atas bisa menjadikan kita sadar dan semakin tinggi taqwanya kepada Allooh Azza wa Jalla, aamiin...

Selasa, 04 Juni 2013

Fadhilah Istri Berhemat Terhadap Nafkah Suami

Berhemat, Nafkah Suamim Berhemat terhadap Nafkah Suami
Pendidikan Islam
Bismillah, Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, amma ba’du...fadhilahistri berhemat terhadap nafkah suami perlu dan sangat dianjurkan.

Rosululloh bersabda, “para wanita quraisy adalah wanita yang terbaik. Mereka naik unta. Menyayangi anak ketika kecil, dan menjaga suami, serta harta yang dimiliki.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Beliau menegaskan, “wanita yang terbaik adalah yang paling sedikit mengeluarkan uang.” (Al Mustadrak : II/532)

Wanita yang sholihah adalah wanita yang pandai menjalankan serta mengatur perekonomian keluarga, yaitu dengan berhemat dan menggunakannya sesuai dengan keperluan. Syaikh Abdul Halim Hamid mengatakan bahwa itulah wanita yang membahagiakan suami dengan menjaga harta dan mengatur segenap urusan keluarga, tidak boros, dan tidak memboroskan uang tanpa guna dalam belanja.

Alloh Azza wa Jalla mencela sifat seperti itu dalam firman-Nya, “Janganlah berlaku tabdzir (sia-sia), karena orang yang menyia-nyiakan (harta) itu teman-teman syetan.” (Al-Isra ayat 26-27).Rosululloh bersabda, “ Ambillah dari harta suamimu dengan cara yang baik sekedar cukup untuk dirimu dan anakmu.” (Bukhori, Muslim)

Dewasa ini banyak sekali artis, wanita yang menghambur-hamburkan uang untuk berbelanja, dan bergaya hidup mewah, sungguh berseberangan dengan perintah Dzat yang tlah memberi aturan dalam hidup kita, mudah-mudahan mereka membaca dan bisa berubah. Selayaknya uang lebih digunakan untuk membiayai fakir miskin, anak yatim, janda, dan untuk beramal sholih lainnya.

Mudah-mudahan artikel Fadhilah Istri Berhemat TerhadapNafkah Suami bermanfaat bagi pembaca blog ini. Aamiin...adapun artikel bersyukur terhadap nafkah suami dirasa perlu untuk anda baca.

Senin, 03 Juni 2013

Bersyukur Terhadap Nafkah Suami

Bismillah Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, amma ba’du...dewasa ini banyak sekali orang yang merasa kurang dengan nafkahnya sendiri, baik itu suami ataupun istri, itu karena rasa bersyukur yang sangat kurang, hidup di dunia ingin berfoya-foya, bersenang-senang, bermewah-mewah, padahal rezeki sudah Alloh tetapkan sejak kita berada di dalam kandungan ibu kita. Oleh karena itu penulis ingin menulis berkenaan dengan bersyukur terhadap nafkah suami.
pendidikan islam, bersyukur terhadap nafkah suami, nafkah suami, syukur terhadap nafkah suami

Seorang wanita yang sholihah meyakini bahwa nafkah suami merupakan salah satu sebab pintu rezeki baginya, dan sumber yang aslinya adalah dari khazanah Alloh Azza wa Jalla. Dengan demikian nafkah tersebut dirasakan sebagai amanah yang harus digunakan sebagaimana mestinya. Rosululloh Sholallohu’alaihi Wassalam bersabda, “Alloh menciptakan 70.000 (tujuh puluh ribu) malaikat di langit dunia, mereka mengutuk setiap wanita yang mengkhianati harta suaminya. Dan mereka (istri-istri) akan berkumpul pada hari kiamat dengan para tukang sihir dan dukun peramal, sekalipun ia menghabiskan umurnya untuk berkhidmat kepada suaminya.”

Selanjutnya ada beberapa hal yang hendaknya ditanamkan pada seorang wanita shalihah terhadap nafkah dari suaminya, yaitu  bersyukur.

Alloh berfirman, “sesungguhnya jika kalian bersyukur, maka pasti akan Aku tambah kepada kalian (nikmat-Ku). Dan sungguh jika kalian kufur (dengan nikmat-Ku) niscaya adzab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim ayat 7).

Nabi Sholallohu’alaihi Wassalam bersabda, “sesungguhnya orang-orang yang fasik itu penghuni neraka. “Para sahabat bertanya, “Ya Rosulillah, siapa mereka ?” Jawab beliau, “Para wanita, “tanya mereka lagi, “bukankah ibu, saudara perempuan, dan istri-istri kami adalah wanita ?” Nabi Sholallohu’alaihi Wassalam menjawab, “Demikianlah ! bukankah mereka itu tidak pernah bersyukur apabila diberi sesuatu dan jika ditimpa kesulitan tidak bisa bersabar ?” (HR. Thabrani).

Rosulillah Sholallohu’alaihi Wassalam bersabda, “Kusaksikan neraka, dan kulihat penghuni kebanyakan wanita.” Mereka bertanya, “Mengapa, Ya Rosulillah ?” Jawab beliau, “karena kekufurannya.” Tanya mereka, “apakah kufur kepada Alloh.” Jawab beliau, “mereka mengingkari kebaikan. Ketika kamu berbuat baik kepada salah satu dari mereka sepanjang tahun, kemudian mereka melihat satu kekurangan pada dirimu, ia seolah-olah tidak melihat kebaikan sedikitpun pada dirimu.” (mutafaqun ‘alaih).


Rahasia syukur adalah dapat melipat gandakan nikmat yang telah ada. Cara yang paling mudah untuk mendapatkan keuntungan dari harta kita adalah senantiasa mensyukuri apapun yang menjadi ketentuan kita, baik dalam masalah rezeki, keluarga, atau lainnya.

Demikian artikel tentang bersyukur terhadap nafkah suami, semoga bermanfaat terutama bagi kaum wanita...aamiin...

Rabu, 29 Mei 2013

Wadi'ah | Pengertian Wadiah

Bismillah, Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Sholallohu’alahi Wassalam…amma ba’du…wadiah diturunkan dari kata wada’a yang berarti menitipkan. Barang yang dititipkan pada pihak lain agar dijaga dinamakan wadiah. Sedangkan orang yang dititipi dinamakan muda’, Itualah pengertian wadiah

Wadiah, Pengertian Wadiah
Pendidikan Islam
Hukum jika seseorang menitipkan sesuatu pada saudaranya, maka jika merasa mampu menjaganya, dianjurkan menerima permintaan itu. Sebab, yang seperti ini termasuk tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

Orang yang dititipi wajib mengembalikan wadi’ah kapan saja ia diminta.

Alloh Azza wa Jalla berfirman  :

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (An-Nisa ayat 58)

Begitu pula sabda Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, “Tunaikanlah amanat orang yang member amanat padamu….”

Untuk tanggungan ganti rugi atas titipan barang hukumnya sebagai berikut   :
Orang yang dititipi barang, selama ia menjaga dengan baik, maka dia tidak wajib menanggung bila terjadi kerusakan.


Dari ‘Amr bin Syu’aib radiyallohu’anhu, dari ayahnya, dari kakeknya. Dia mengatakan bahwa Rasululloh Sholallohu’alaihi Wassalam bersabda, “Barangsiapa dititipi, maka dia tidak wajib menanggung ganti rugi.”

Masih dari riwayat yang sama, Rasululloh Sholallohu’alaihi Wassalam bersabda, “Tidak ada kewajiban menanggung ganti rugi bagi orang yang diberi amanat.”

Dari Anas bin Malik radiyallohu’anhu, dia mengisahkan bahwa, “Umar bin Al-Khaththab meminta ganti rugi kepadanya atas barang titipan yang dicuri dari hartanya.”

Al-Baihaqi berkata, “Kemungkinan dia teledor dalam menjaganya sehingga ‘Umar meminta ganti rugi karena keteledorannya tersebut.”

Sumber  :
Kitab Al-Wajiiz fi Fiqhis As Sunnah wal Kitaabil ‘Aziz (syaikh DR. ‘Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi
Shahih Al-Jaami’ish Shaghiir (no. 240), Sunan At-Tirmidzi (II/368,no1282), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud, IX/450 no. 3518).
Shahiih Sunan Ibni Majah no. 1945, Irwaa-ul Ghaliil no. 1547, Sunan Ibni Majah (ii/802, no. 2401)
Shahiih Al-JAami’ish Shaghir (no. 7518, ad-Daruquthni (III/41, no 167), Al-Baihaqi (VI/289)
Al-Baihaqi (VI/289)



Demikian artikel permasalahan tentang Wadi’ah | Pengertian Wadiah semoga bisa memberikan manfaat.

Selasa, 28 Mei 2013

Ikhlas kunci Amal | Ikhlas | Ikhlas menurut Islam

Bismillah, Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi wassalam, amma ba’du…kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai Ikhlas kunci Amal | Ikhlas | Ikhlas menurut Islam.

 Ikhlas kunci Amal, Ikhlas, Ikhlas menurut Islam
Pendidikan Islam
“Ikhlas artinya kita berbuat dan melakukan apapun hanya dengan niat untuk meraih ridha Alloh Azza wa Jalla, bukan untuk apapun dan bukan untuk siapapun.”

Ikhlas adalah kunci diterimanya ibadah dan bentuk-bentuk amal kebajikan. Meski besar nilainya di mata manusia, amal tersebut tidak ada artinya di mata Alloh Azza wa Jalla bila tidak dibentengi dengan keikhlasan. Namun sekecil apapun kebajikan itu di mata manusia, bila dibarengi dengan niat ikhlas, ia sangat besar nilainya di hadapan-Nya.

Perhatikan frman-firman-Nya di dalam Al Qur’an, semua menegaskan keikhlasan. “Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Alloh Tuhan semesta alam.” (Al An-Am : 162)

Dalam Q.S. Al Bayyinah ayat 5, Alloh Azza wa Jalla menegaskan bahwa umat-umat terdahulu (para ahlul kitab) juga diajarkan untuk berbuat ikhlas dalam buku-buku mereka. Mengapa ? karena, keikhlasan inti dari agama yang benar. Kepada Rasululloh Sholallohu’alaihi Wassalam, Alloh Azza wa Jalla menegaskan “Sesungguhnya Kami menurunkan Al Qur’an kepadamu (Muhammad) dengan kebenaran. Maka, sembahlah Alloh dengan mengiklaskan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Alloh lah agama yang bersih ( Az Zumar ayat 2-3).

Hadits berikut ilustrasi mengerikan dalam perjalanan panjang di Hari Akhir bagi sosok-sosok alim dan tampak dalam tampilan fisiknya seperti manusia suci. 

Yakni yang pertama akan diadili di mahkamah Alloh Azza wa Jalla adalah orang yang mati di jalan perang (syahid). Ketika ditanya, ia menjawab bahwa ia berperang sampai mati syahid. Dikatakan kepadanya, “Kamu bohong ! kamu berperang dengan niat supaya kamu dikatakan pemberani, dan orang-orang yang menyebut itu. Dan orang-orang sudah menyebut itu.” Apa yang terjadi ? diapun diseret dan dimasukkan ke dalam api neraka.


Lalu yang kedua, ulama, pengajar Al-Qur’an pencerah umat. Ketika ditanya, ia menjawab bahwa ia mencari ilmu dan mengajarkannya. Ia juga mengajarkan Al-Qur’an. Lalu dikatakan kepadanya, “Kamu dusta ! kamu mencari dan mengajarkan ilmu dengan niat supaya dikatakan alim, dan orang-orang percaya itu.” Apa yang terjadi, ia pun diseret, dan dicampakkan ke dalam neraka.”


Dan yang ketiga, hartawan dan dermawan. Ketika ditanya, kemana harta itu dipergunakan, ia menjawab bahwa ia telah menginfakkannya untuk umat. Lalu dikatakan kepadanya, “Kamu pembohong ! kamu lakukan itu dengan niat supaya disebut dermawan, dan orang-orangpun percaya itu.” Lalu apa yang terjadi, ia pun diseret ke dalam neraka.

Ternyata banyak amal kebajikan, bahkan hingga menguras harta, berpeluh keringat dan darah, tapi kemudian sia-sia dan tak berbekas. Bahkan direspon dengan siksa neraka oleh karena tidak disertai dengan niat yang ikhlas.

Karenanya, marilah kita tempatkan kebajikan kita dalam ruang suci bernama ikhlas. Jangan takut jika perubahan kita tidak diketahui atau tidak dipuji orang. Karena pujian orang tidak ada artinya bila Alloh menolaknya. Tapi, takutlah kepada Alloh Azza wa Jalla karena tidak ikhlas dalam beramal Sholih.

Demikan posting  Ikhlas kunci Amal | Ikhlas | Ikhlas menurut Islam kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua aaminn

Minggu, 26 Mei 2013

Pengertian Al Khilafah | Al Khalifah

http://pendidikan-islamic.blogspot.com
Pendidikan Islam
Bismillah Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi Wassalam, amma ba’du...Pada artikel ini kami akan membahas mengenai Pengertian Al Khilafah | Al Khalifah.

Al Khilafah adalah subuah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh khalifah yang manaungi seluruh umat islam dalam berbagai aspek kehidupan seperti ketatanegaraan, muamalah (jual beli, hubungan antar manusia, dll), dan menyelesaikan persengketaan yang ada antara umat muslim dan umat muslim begitu juga persengkataan antara umat muslim dan non muslim dengan adil tanpa pilih kasih, insya Alloh. 

Hukum Al Khilafah adalah Al Qur’an, As Sunnah (hadits Nabi Muhammad Sholallohu’alaihi wassalam), dan Ijma’ Sahabat.

Di dalam beberapa hadis sahih, Nabi Muhammad Sholallohu'alaihi Wassalam bersabda:

Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala telah mengumpulkan (dan menyerahkan) bumi kepadaku sehingga aku bisa menyaksikan timur dan baratnya. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah dikumpulkan dan diserahkan kepadaku." (HR Muslim, at-Tirmidzi dan Abu Dawud).

Dalam hal ini Imam an-Nawawi asy-Syafii Rahimahulloh juga menyatakan:

Di dalam hadits ini ada isyarat bahwa kekuasaan umat ini akan membentang (membesar) pada arah timur dan barat. Inilah yang telah terjadi. Adapun pada arah selatan dan utara maka itu lebih kecil jika dinisbahkan pada timur dan barat (Imam Syams al-Haqq al-’Azhim, ’Awn al-Ma’bud bi Syarh Sunan Abu Dawud, IX/292).


Rasulullah Sholallohu'alaihi Wassalam pun bersabda pula :

Akan ada pada akhir umatku seorang khalifah yang memberikan harta secara berlimpah dan tidak terhitung banyaknya (HR. Muslim).

Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abi Hazim, ia berkata : ”aku mengikuti mejelis Abu Hurairah selama lima tahun, dan aku mendengar ia menyampaikan hadits dari Nabi 
Sholallohu'alaihi Wassalam,  Beliau pernah bersabda :

“Dahulu Bani Israel diurusi dan dipelihara oleh para nabi, setiap kali seorang nabi meninggal digantikan oleh nabi yang lain, dan sesungguhnya tidak ada nabi sesudahku, dan akan ada para Khalifah, dan mereka banyak.” Para sahabat bertanya: “lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Nabi bersabda : “Penuhilah baiat yang pertama dan yang pertama, berikanlah kepada mereka hak mereka, dan sesungguhnya Allah akan meminta pertanggung-jawaban mereka atas apa yang mereka diminta untuk mengatur dan memeliharanya” (HR. Muslim al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Imam Ahmad Rahimahullohmeriwayatkan :

Telah berkata kepada kami Sulaiman bin Dawud al-Thayaalisiy; di mana ia berkata, "Dawud bin Ibrahim al-Wasithiy telah menuturkan hadits kepadaku (Sulaiman bin Dawud al-Thayalisiy). Dan Dawud bin Ibrahim berkata, "Habib bin Salim telah meriwayatkan sebuah hadits dari Nu’man bin Basyir; dimana ia berkata, "Kami sedang duduk di dalam Masjid bersama Nabi  Sholallohu'alaihi Wassalam, Basyir sendiri adalah seorang laki-laki yang suka mengumpulkan hadits Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam  lalu, datanglah Abu Tsa’labah al-Khusyaniy seraya berkata, "Wahai Basyir bin Sa’ad, apakah kamu hafal hadits Nabi saw yang berbicara tentang para pemimpin? Hudzaifah menjawab, "Saya hafal khuthbah Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam "Hudzaifah berkata, "Nabi Sholallohu'alaihi Wassalam bersabda, "Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam".(HR. Imam Ahmad)

Demikianlah sedikit penjelasan mengenai Pengertian Al Khilafah | Al Khalifah, sumber dan takhrij hadits bisa dilihat di LDS HIZBUT_TAHRIR INDONESIA. Mudah-mudahan artikel di atas berkenan dan dapat memberikan manfaat bagi saudara-saudaraku di bumi Alloh ini.