Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh....sahabat yang baik hatinya, dan mudah-mudahan
dengan sahabat membaca ini hidayah bisa sampai kepada sahabat muslim. Semoga
dengan adanya tulisan saya ini sahabat bisa terketuk pintu hatinya. Setelah
kemarin saya posting tentang Hukum Dzikir Bersama dengan Suara Keras, Apakah dibenarkan ? sekarang saya mau membahas tentang empatgolongan manusia yang dilaknat Allah. Seram sekali ya sahabat, apa sih pengertian
dilaknat Allah SWT ? menurut sumber yang saya baca, dilaknat Allah itu mengandung
arti bahwa dicabutnya Rahmat (kasih sayang) Allah SWT. Sungguh mengerikan ya
sahabat, kepada siapa kita meminta selain kepada Allah SWT, hanya Allah lah
dzat yang bisa memberikan mudharat dan manfaat kepada kita manusia. Sungguh
sangat merugi manusia kalau sampai mendapat laknat dari Allah SWT, nah apa saja
sih hal yang perlu kita hindari supaya kita tidak mendapatkan laknat oleh Allah
SWT....Rasulullah SAW bersabda :
“Allah melaknat orang
yang menyembelih hewan untuk selain Allah, Allah melaknat orang yang melaknat
kedua orang tuanya, Allah melaknat orang yang melindungi pelaku kejahatan, dan
Allah melaknat orang yang mengubah-ubah tanda-tanda di muka bumi ini.” (HR.
Muslim)
Berbekal dari hadist
riwayat muslim di atas, mari kita kupas satu per satu maksud dari hadist
tersebut di atas :
Pertama menyembelih hewan
untuk selain Allah SWT, apa yang dimaksud dengan menyembelih hewan untuk selain
Allah ? begini maksudnya sahabat. Menyembelih hewan merupakan bentuk ibadah
kita sebagai umat muslim (kurban) dan apabila hewan itu disembelih (dengan niat
bukan karena Allah kita menyembelih hewan kurban tersebut) maka pelakunya
terlah berbuat syirik (dosa yang tidak bisa dimaafkan oleh Allah). Allah
berfirman di dalam surat Al-An’am ayat 162 yaitu :
“Katakanlah:
sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.”
Dan
ayat 163 yang artinya sebagai berikut :
“Tiada
sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah
orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).”
Dalam
ayat tersebut Allah SWT memerintahkan
kepada NabiNya untuk mengabarkan kepada kaum musrykin bahwa beliau adalah orang
yang mempersembahkan shalat dan sembelihannya hanya kepada Allah SWT. Ini
sebagai upaya untuk menyelisihi kaum musrykin yang memiliki kebiasaan beribadah
kepada selain Allah SWT dan menyembelih hewan untuk dipersembahakn kepada
selain Allah SWT. Ini juga menjadi menjadi tradisi sebagian masyarakat
Indonesia, sebagai contoh : menyembelih
seekor kerbau sebagai ritual tolak bala supaya daerah yang dikawatirkan akan
tertimpa musibah bisa selamat dari bahaya tersebut dengan mempersembahkan
kepala dari kerbau tersebut untuk jiin penguasa daerah tersebut (sungguh ironis
dan tidak masuk logika kita sebagai umat muslim).
Sahabat
yang baik, menyembelih hewan dengan menyebut nama selain Allah SWT merupakan
bagian dari menyembelih untuk selain Allah SWT, itu seperti yang di jelaskan
Al-Imam An-Nawawi beliau juga menyebutkan bahwa daging yang disembelih itu
tidak halal hukumnya. Ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam Asy-Syafi’i.
Yang
kedua, melaknat kedua orang tua. Di dalam Al-Qur’an perintah berbuat baik
kepada Orang Tua sering kali diletakkan beriringan dengan perintah beribadah
kepada Allah SWT. Setelah seorang melaksanakan kewajiban terbesar, (yaitu
beribadah kepada Allah SWT). Maka kewajiban besar berikutnya adalah berbuat
baik kepada kedua orang tuanya. Ini menunjukkan kedua orang tua memiliki
kedudukan yang tinggi dan mulia di hadapan anak-anaknya.
Sebaliknya,
durhaka kepada kedua orang tua merupakan dosa terbesar yang menduduki peringkat
kedua setelah dosa menyekutukan Allah SWT. Mencela orang tua termasuk di dalam
perbuatan melaknat kedua orang tua. Rosulullah bersabda dalam hadist riwayat
muslim yang artinya :
“Termasuk
dosa besar adalah celaan seorang hamba kepada kedua orang tuanya. Para sahabat
bertanya, ‘Wahai Rosulallah, apakah ada seorang yang berani mencela kedua orang
tuanya?’. Rosulallah menjawab, ‘Ya, ketika dia mencela ayah orang lain kemudian
orang itu balas mencela ayahnya, dan atau ketika dia mencela ibu orang lain
kemudian orang itu balas mencela ibunya.”
Jadi
saya ambil kesimpulan bahwa kecalaan seoarang anak itu tidak hanya sebatas
celaan secara langsung melainkan celaan terhadap saudaranya juga termasuk dari
mencela orang tua, karena saudara kita akan membalas dengan mencela orang tua
kita walaupun itu terjadi tidak secara langsung.
Yang
ketiga adalah melindungi pelaku kejahatan, islam adalah agama yang adil dan
mendorong umatnya untuk berbuat adil. Setiap perilaku kejahatan sudah
semestinya mendapat balasan dan hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang
diperbuatnya. Ini semua telah diatur berdasarkan aturan syari’at yang mulia
ini.
Oleh
karena itu seseorang yang melindungi pelaku kajahatan hingga akhirnya orang
tersebut mendapat keringanan hukuman bahkan sampai terbebas dari hukuman yang
telah ditetapakn syari’at. Berarti dia termasuk orang yang menghalangi atau
melindungi diberlakukannya aturan syari’at yang wajib bagi umat islam untuk
menerapkannya.
Atau
banyak ulama juga berpendapat bahwa mengada-ngadakan perbuatan di dalam agalam
yang tidak pernah dicontohkan oleh nabi (bit’ah) itu termasuk perbuatan
kejahatan. Apapun itu ketika seseorang melindungi pelaku kejahatan, maka Allah
SWT akan melaknat orang/hamba tersebut.
Yang
keempat yaitu mengubah tanda-tanda dimuka bumi. Islam sangat melarang umatnya
untuk berbuat zalim kepada orang lain baik itu sesama muslim ataupun kepada
orang kafir. Contoh perbuatan yang merubah tanda-tanda dimuka bumi adalah
mengambil sebagian tanah tetangganya dengan cara menggeser patok (batas tanah)
antara tanah miliknya dan tanah milik tetangganya. Rosulullah SAW bersabda yang
artinya :
“Barang siapa yang
mengambil satu jengkal tanah (yang bukan miliknya) secara zalim, maka akan
dikalungkan padanya tujuh lapis bumi pada hari kiamat” (Hadist Bukhari Muslim)
Sebgai contoh lainnya
dari perbuatan mengubah tanda-tanda adalah mengubah petunjuk jalan, memberi
petunjuk kepada orang lain kepada tempat yang salah maksudnya adalah
menyesatkan orang lain dalam menunjukkan arah jalan atau alamat yang dituju,
sehingga orang tersebut akan tersesat dan tidak sampai kepada tujuan. Ada
baiknya kalau memang tidak tahu katakan jujur saja tidak tahu, karena kalau
rahmat Allah sudah dicabut, siapa yang akan menolong kita ? kepadaNya lah kita
kembali dan kepadaNya lah kita memohon pertolongan.
Maha Suci Allah yang
menguasai segala isi hati, mudah-mudahan dengan artikel empat golongan manusiadilaknat Allah ini sahabat bisa mendapat hidayah dan dapat merubah perbuatan
yang sudah lampau dan mulai bermigrasi ke perbuatan yang baik seperti yang
disebutkan Al-Qur’an dan Hadist. Sampai jumpa pada artikel berikutnya,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Pendidikan islam
dengan judul "Empat Golongan Manusia Yang Dilaknat Allah". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://pendidikan-islamic.blogspot.com/2012/07/empat-golongan-manusia-yang-dilaknat.html.
0 komentar "Empat Golongan Manusia Yang Dilaknat Allah", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Afwan, jika ingin berkomentar silahkan follow blog terlebih dahulu untuk kemudahan antum berkomentar, syukron...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.